Materials Safety Data Sheet (MSDS) Bahan
1. AsamOksalat (H2C2O4)
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat. Di-anionnya, dikenal sebagai oksalat, juga agen pereduktor.
Banyak ion logam yang membentuk endapan tak larut dengan asam oksalat, contoh terbaik adalah kalsium oksalat (CaOOC-COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal yang sering ditemukan.
Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa kristal, larut dalam air (8% pada 10o C) dan larut dalam alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam alkali (Na,K), yang larut dalam air (5-25 %), sementara itu dengan logam dari alkali tanah, termasuk Mg atau dengan logam berat, mempunyai kelarutan yang sangat kecil dalam air. Jadi kalsium oksalat secara praktis tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut asam oksalat digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat.
Asam oksalat mempunyai massa molar 90.03 g/mol (anhidrat) dan 126.07 g/mol (dihidrat), rupa putih, kepadatan dalam fase 1,90 g/cm³ (anhidrat) dan 1.653 g/cm³ (dihidrat), kelarutan dalam air 9,5 g/100 mL (15°C), 14,3 g /100 mL (25°C?), dan 120 g/100 mL (100°C), dan titik didih sebesar 101-102°C (dihidrat) (Anonim, 22 oktober 2010).
2. Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida murni merupakan padatan putih; tersedia di pellet, serpih, butiran dan sebagai larutan 50% jenuh. Ini adalah higroskopis dan mudah menyerap air dari udara, sehingga harus disimpan dalam kedap udara wadah. Sangat larut dalam air dengan pembebasan panas. Ini juga larut dalam etanol dan metanol, meskipun pameran kelarutan rendah dalam larutan daripada kalium hidroksida. Natrium hidroksida cair juga merupakan basa kuat, tapi suhu tinggi batas yang diperlukan aplikasi. Hal ini tidak larut dalam eter dan pelarut non-polar. Sebuah natrium hidroksida larutan akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas (Anonim, 22 oktober 2010).
NaOH mempunyai sifat Δ H ° pembubaran untuk diencerkan berair -44,45 kJ / mol. Dari larutan berair pada 12,3-61,8 ° C, mengkristal di monohidrat, dengan titik lebur 65,1 ° C dan densitas 1,829 g / cm 3. Δ H° form -734.96 kJ / mol. Monohidrat dari -28 ke -24 ° C. Heptahidrat dari -24 ke -17,7 ° C. -17,7 Ke Pentahydrate dari -5,4 ° C. Tetrahydrate (α-berubah), di -5, 4-12,3 ° C juga tahu metastabil β-NaOH 4 * H 2 O. Yang di atas 61,8 ° C adalah mengkristal (Anonim, 22 oktober 2010).
3. Asam Hydrochloric (HCl)
1. Identitas Produk dan Perusahaan
NAMA PRODUK : Asam Hydrochloric
RUMUS KIMIA : HCl
CODE PRODUKSI : -
SYNONIM SYNONIM : Asam chloride, asm muriat, hydrogen chloride
COMPANY NAME : CV. LUMADA BITHA SUKSES
ALAMAT : TAMAN ROYAL 3 BLOK A.17 NO.07
RT.01/RW.09 PORIS PLAWAD CIPONDOH
TANGERANG-BANTEN 15141
NO TELEPON : 021. 5575 2101
NO FAXIMILE : 021. 554 2837
2. Komposisi Bahan
Bahan ......% berat CAS No. 7647-01-0
Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3) (TLV-C)
3. Identifikasi Bahaya
Ringkasan bahaya yang penting :
Asam chloride sangat korosif dan toksik serta iritatif bila kontak dengan kulit, mata atau terhirup.
Akibatnya terhadap kesehatan :
Mata : menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan
Kulit : menyebabkan luka bakar dan dermatitis
Tertelan : menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut, esophagus dan mulut
Terhirup : menyebabkan brochitis kronis
4. Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Terkena pada :
Mata : bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
Kulit : cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi
Tertelan : bila sadar, beri minum 1-2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis buatan.
Terhirup : segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
5. Tindakan Penanggulangan Kebakaran
a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar
Titik nyala : -
b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
Batas terendah mudah terbakar : -
Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : dapat dilakukan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan air agar dingin, tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah.
e. Bahaya khusus : -
bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas hydrogen yang mudah terbakar.
f. Instruksi pemadam api : -
dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan air agar dingin tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah. Pakailah pakaian pelindung diri dan alat pelindung pernafasan.
6. Tindakan Terhadap Tumpahan dan Kebocoran
a. Tumpahan dan kebocoran kecil
bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti dengan lembaran plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak dengan air hujan.
b. Tumpahan dan kebocoran besar
penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan HCL harus memakai alat pelindung diri, terutama pelindungan pernafasan, kulit (badan)
c. Alat pelindung diri yang digunakan
Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara (SCBA), kacamata (goggles) atau perisai muka (full face), gloves (neoprene, nitrile)
7. Penyimpanan dan Penanganan Bahan
a. Penanganan bahan
Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam almari asam. Waspada terhadap kebocoran.
b. Pencegahan terhadap pemaparan
Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan
simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung harus tahan asam.
e. Syarat khusus penyimpanan bahan
jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali, serta sianida, sulfida formadehid, logam natrium, merkuri sulfat dan amonium hidroksida. Periksa kebocoran wadah asam.
8. Sifat Fisika dan Kimia
Bentuk : cair
Bau : menyengat
Warna : bening sampai agak kekuningan
Massa jenis : 2.13
Titik didih : 85 C
Titik lebur : -25 C
Tekanan uap (20 C) : 20 mbar
Kelarutan dalam Air (20 C) : terlarut 82,3 g/100m
pH (20 C) : 1
9. Pembuangan Limbah
Sebelum dibuang ke lingkungan, harus dinetralkan dengan alkali sampai PH -9
4. Na2CO3 (Natrium karbonat)
Natrium karbonat dikenal dengan soda abu Soda ialah garam natrium dari asam karbonat. Sifat kimia dan sifat fisika diantaranya yaitu berbentuk butiran, berbau, ber pH dalam larutan berair 11,6, kekentalan dalam volume @ 21° C(70 F), titik didih 400°C, titik leleh 851 C (1564F). Bersifat higroskopis mudah menyerap air dari udara, dan merupakan pelarut basa kuat
5. Karbon Dioksida (CO2)
Bagian 1: Produk dan Identifikasi Perusahaan | ||
Nama produk: |
| |
Pemasok / Produsen: |
| |
E mergency telepon: |
|
Bagian 2: Komposisi/ Bahan Informasi | |||||||||||||
|
Bagian 3: Identifikasi Bahaya | ||||||||
Darurat Ikhtisar: |
| |||||||
Rute masuk: |
| |||||||
Efek akut | ||||||||
Kontak mata: |
| |||||||
Kontak dengan kulit: |
| |||||||
Penghirupan: |
| |||||||
Pemakanan: |
| |||||||
Pengaruh paparan kronis: |
| |||||||
Reproduksi efek: |
|
Bagian 4: Tindakan Pertolongan Pertama | |||
Kontak dengan kulit: |
| ||
Kontak mata: |
| ||
Penghirupan: |
| ||
Pemakanan: |
|
Bagian 5: Kebakaran Tindakan Penanggulangan | ||||||
Mudah terbakar: |
| |||||
Kondisi mudah terbakar: |
| |||||
Media pemadam: |
| |||||
Prosedur khusus: |
| |||||
Auto-penyalaan suhu: |
| |||||
Titik nyala (° C), metode: |
| |||||
Rendah mudah terbakar batas (% vol): |
| |||||
Atas mudah terbakar batas (% vol): |
| |||||
Ledakan data | ||||||
Sensitivitas terhadap dampak mekanis: |
| |||||
Explosive daya: |
|
Bagian 6: Tindakan Tumpahan dan Kebocoran | |||||||
Leak / Tumpahan: |
|
Bagian 7: Penanganan dan Penyimpanan | ||||||
Penanganan prosedur dan peralatan: |
| |||||
Penyimpanan persyaratan: |
|
Bagian 8: Kontrol Paparan/Perlindungan Pribadi | ||||
Tindakan pencegahan | ||||
Sarung tangan / Jenis: |
| |||
Pernapasan / Jenis: |
| |||
Mata / Jenis: |
| |||
Sepatu / Jenis: |
| |||
Busana / Jenis: |
| |||
Lainnya / Jenis: |
| |||
Ventilasi persyaratan: |
|
Bagian 9: Sifat-sifat Fisika dan Kimia | ||||
Fisik negara: |
| |||
Penampilan & bau: |
| |||
Bau ambang (PPM): |
| |||
Tekanan uap: |
| |||
Uap sp. gravitasi (udara = 1): |
| |||
Volatil (% volume) | 100% | |||
Titik didih: |
| |||
Titik beku: |
| |||
Kelarutan dalam air (%): |
|
Bagian 10: Stabilitas dan Reaktivitas | |||||||
Kestabilan: |
| ||||||
Kondisi reaktifitas: |
| ||||||
Berbahaya polimerisasi: |
| ||||||
Zat yang tidak kompatibel: |
| ||||||
Produk penguraian yang berbahaya: |
|
Bagian 11: Informasi Toksikologi | ||
LD50 produk, spesies & rute: |
| |
LC50 produk, spesies & rute: |
|
Bagian 13: Pertimbangan Pembuangan | ||
Pembuangan limbah: |
|